Kamis, 18 September 2014

PERTEMUAN KE 3


"foto ini di ambil saat selesai istirahat itulah bapak dan kakak asisten dosen yang selalu menolong kami untuk memahami teori atau membantu kami dalam menayakan tugas makasih kak dan bapak dosen :) "


hai haii semuaa pembaca blogger, okey saya kembali lagi untuk memberitaukan ilmu yang saya dapat pada pertemuan ketiga ini baiklah seperti biasa saya akan memperkenalkan terlebih dahulu bapak-bapak dosen yang memberikan materi kepada  saya dan seluruh mahasiswa angkatan 2014 pada hari ini, seperti biasa ada bapak Dr. Raja Olon Tumanaggor kemudian ada bapak Mikha Agus Widianto, M.Pd. materi yang saya tulis ini erdasarkan modul yang dibagikan oleh para dosen saya dan catatan yang di perjelas oleh dosen-dosen saya. Kemudian pada hari ini ada dosen yang baru bergabung untuk memberikan materi yaitu bapak Carolus Suharyanto, Lic.Theol.

baiklah pada pertemuan yang ke 3 ini kami diberikan materi Epistemiologi/Filsafat pengetahuan, gak sabarkan untuk menyimaknya. yukk mari.

jadi Epistemiologi berasal dari bahasa Yunani, epsitemologi adalah teori entang pengetahuan / theory of knowledge. Yang memiliki hakikta yaitu manusia pada dasarnya ialah makhluk pencari kebenaran. dan untuk mencari kebenaran tersebut ia harus mengujinya dengan metode tertentu untuk mengukur apakah yang dimaksud di sini bukanlah kebenaran yang bersifat semu atau tidak pasti atau hanya perkiraan, melaikan kebenaran yang bersifat ilmiah yaitu kebenaran yang bisa diukur dengan cara-cara ilmiah yang tentunya terpercaya dan sesuai fakta yang ada. Kemudian lahinya Epistemologi pada hakikatnya yaitu karena para pemikir melihat bahwa pancaindra manusia merupakan satu-satunya alat penghubung antara manusia dengan realitas eksternal.

pertanggungjawaban atas pernyataan mengenai pengetahuan yang dimiliki oleh setiap manusia, pengetahuan tersebut diperoleh manusia melalui akal dan pancaindera dengan berbagai metode.

pada masa Renaisans, terdapat dua epistemologika utama yang posisinya mendominasi adalah filsafat, yaitu empirism dan rationalism, einpirism( empirisme) yaitu suatu epistemologi yang memahami bahwa pengetahuan itu sebagai produk persepsi indrawi, kemudian epistemologi pragmatis tidak memberikan jawaban jelas terhadap pertanyaan mengenai asal-usul pengetahuan atau model.

metode empirisme:

1. Metode Empirisme, tokohnya adalah John Lock. Metode ini tentang Filsafat memperoleh pengetahuan dengan melalui pengalaman, bapak empirisme Britania mengatakan bahwa pada waktu manusia dilahirkan akalnya merupakan jenis catatan yang kosong ( tabula rasa) kemudian dijelaskan pula bahwa empirisme merupakan pengalaman-pengalaman inderawi.

2. Metode Rasionalisme tokohnya adalah Rene Dedcartes ( saya berfikir maka saya ada), sumber pengetahuan pada akal bukan pada kebenaran dan kesehatan pada diri kita.

3. Metode Fenomenalisme Tokoh yang terkenal adalah Immanuel Kant, tentang pengalaman sesuatu sebagaimana terdapat dalam dirinya sendiri, degan merangsang alat indrawi kita dan diterima oleh akal kita dalam bentuk pengalaman dan disusun secara sistematis. Karena itu kita tidak pernah mempunyai pengetahuan tentang barang sesuatu seperti keadaanya sendiri, menampak kepada kita artinya pengetahuan tentang gejala ( Phenomena) kebenaran dilihat dari gejala-gejala yang ada.

4. Metode Intuisionisme tokoh yang terkenal Bergson, salah satu di antara unsur-unsur yang berharga dalam intuisionisme menurut Bergson dimungkinkan adanya suatu bentuk pengalaman di samping pengalaman yang dihayati oleh indra.

kemudian ada sifat empirisme yaitu:

1. Secara Kritis, mempertanyakan / menguji cara kerja, pendekatan, kesimpulan, yang ditarik dalam kegiatan kognitif manusia.

2. Secara normatif, menentukan tolak ukur / norma penalaran tentang kebenran pengetahuan.

3. Secara Evaluasi, menilai apakah suatu keyakinan, pendapat suatu pengetahuan dapat dipertanggungjawaban dan dijamin kebenaran secara logis dan akurat.

Teori kebenaran dalam pengetahuan yaitu :

1. Kebenaran Korespondensi, kebenaran akan obyek yang benar.
2. Kebenaran Koherensi, kesesuaian pendapat terhadap suatu obyek.
3. Kebenaran Pragmatik, terjadi apabila memiliki kebenaran.
4. Kebenaran Konsensus, kesepakatan bersama.
5. Kebenaran Sematik, orang mengetahui dengan tepat arti bahasa.

kesimpulan sifat Epistemologi yaitu:

1. Kritis.
2. Normatif.
3. Evaluatif untuk melihat tolak ukurnya.
4. Ada tolak ukurnya.
5. Dapat dipertanggungjawabkan.

tadi ada pertebatan di kelas saya yang pada sesi pertama mengenai pilkada langsung dan tidak langsung kebetulan saya mendapat kelompok pilkada langsung, baiklah di dalam debat ini saya setuju dengan pilkada langsung kenapa demikian karena menurut saya sendiri secara pribadi kita ini negara yang menganut sistem demokrasi, jika kita tidak menjalankan sistem demokrasi tersebut untuk apa sistem demokrasi itu dibuat dan diberikan undang-undang yang sudah disetujui oleh masyarakat, jika pilkada tidak dipilih langsung oleh rakyat, sekarang guna masyarakat indonesia kalau seperti itu untuk apa? pada debat tadi pagi itu pula ada kelompok yang dari tidak langsung berkata bahwa biaya mempengaruhi tentang pilkada, sekarang pilkada sendiri sudah memiliki dana untuk apa dana itu kalau tidak digunakan untuk digunakan ke hal yang lain ? bagaimana kita tau dana itu akan digunakan untuk hal yang berguna untuk yang lain apa akan diberikan perincian gitu kepada masyarakat indonesia tidakkan ? ya jadi dari pada terjadi hal yang tidak di inginkan lebih baik dana itu digunakan untuk semestinya. Sekarang fungsi pemimpin itukan bukan hanya dari sebelah pihak saja namaun seluruh masyarakat juga ingin bisa memilihkan dan dapat memantau langsung apa yang akan dibuat oleh seorang pemimpin jika dia terpilih dan akan ada kedekatan dengan masyarakat pula. pada kali ini saya menggunakan metode rasionalisme saya.

istirahat  selama 15 menit ………


lanjut, saat selesai istirahat kami melanjutkan ke sesi 2 yaitu Kebenaran.

kebenaran berasal dari presepsi seseorang yang dapat dinilai tapi yang memberikan presepsi yang mengetahui benar/salah. Sifat pengetahuan kebenaran Epistemologi, sebagai kesesuian antara apa yang dipikirkan dan atau dinyatakan dengan kenyataan yang sesungguhnya.

kenyataan menjadi suatu ukuran penentuan penilaian,  kata Yunani untuk kebenaran adalah alètheia. 

Plato memiliki pendapat kebenaran itu terletak pada obyek yang diketahui, atau pada apa yang dikejar untuk diketahui, tidak dapat tercapai karena selalu ingin mencapai kepuasan yang lebih.

kemudian menurut Aristoteles kebenaran itu memahami kebenaran lebih memusatkan perhatian pada kualitas pernyataan yang dibuat oleh subyek penahu ketika dirinya menegaskan suatu putusan entah secara afirmatif atau negatif.
kaum positivisme logis bahwa kebenaran dibedakan menjadi 2 yaitu :

1. Faktual, tentang tidaknya secara Faktual didunia nyata sebagimana dialami manusia yang dapat atau tidaknya secara indrawi. Kepastiannya tidak pernah mutlak tapi tetap diterima sebagai sejauh belum ada yang mengantikan.

2. Nalar, yang bersifat pengulangan gagasan ( tautologis) tidak menambah pengetahuan baru tapi memberikan kebenaran faktual kemudian di analisis dari umum ke khusus. Hanya terlihat ketika dibandingkan dengan yang lain tidak mutlak dan relatif.

Thomas Aquinas, ontologis ( Veritas Ontologica) kebenaran terdapat kenyataan spiritual atau material. Logis ( Veritqs Logica) manusia dalam bentuk kesusuaian akal budi dengan kenyataan.

Kedudukan pandangan Platonis, obyek atau kenyataan yang diketahui.
Aristotelian subyek yang mengetahui sangat dekat dengan kenyataan kehidupan sehari-hari.
contoh: oh, pulau dewata kok indah sekali, ini karena sesuai kenyataan dan sesuai subyek.

Kaum Eksistensial, merupakan apa yang secara pribadi berharga bagaimana kita menilai manfaat.

Kebenaran Ilmiah, bersifat eksternal terhadap subyek kebenaran eksistensial bersifat internal terhadap subyek arti si subyek secara langsung terlibat dalam perkara yang dinilai atau dipertaruhkan.

Bagi manusia sebagian mahluk yang terbatas, kebenaran sebagaimana adanya. Kebenaran berbicara tentang "yang ada " disingkapkan atau diungkapkan tidak bisa diungkapkan terus menerus.

° Kekeliruan

kekeliruan adalah segala sesuatu yang menyangkut tindakan kognitif subyek penahu,tindakan tersebut.
kekeliruan kesalahan dari suatu tindakan, kekeliruan akibat kegagalan dalam mengidentifikasi bukti yang tepat.
kekeliruan dapat dikarenakan gegabah dalam menegaskan putusan tentang suatu perkara.
contohnya: gossip iu adalah kekeliruan kecil yang terjadi.

Faktor-faktor yang menyebabkan terjadi kekeliruran misalnya:

1. Sikap terburu-buru dan kurang perhatian.
2. Sikap takut salah yang keterlaluan atau sikap terlalu gegabah dalam melangkah.
3. Akibat emosi, frustasi, perasaan yang entah mengganggu.
4. Prasangka dan bias-bias, individu atau sosial.
5. Keliruan dalam pendaran atau tidak mematuhi aturan-aturan logia.

kemudian pada sesi ini ada perdebatan lagi yang mengenai, pergaulan bebas, hamil di luar nikah,dan harus di aborsi atau tidak dan jika aborsi kemudian anak dan sang ibu ikut meninggal.

Baiklah saya akan menjadi Kontra dalam hal ini untuk pergaulan bebas sangatlah merugikan semua pihak bukan hanya diri sendiri tapi juga keluarga untuk itu saya sangat keberatan dengan pergaulan bebas, banyak faktor yang akan sangat menderita dengan hal yang tidak sesuai dengan norma atau nilai yang berlaku, bergaul sangatlah di izinkan tidak ada yang melarang tapi itu tergantung individu yang menjalaninya karena merekalah yang dapat memilah mana seorang teman yang dikatakan teman sesungguhnya dan mana yang dikatakan teman hanya sekedar teman. untuk hamil diluar nikah banyak hal yang terjadi apa yang harus dilakukan jiika seseorang mengalami hal demikian sebaiknya dilahirkan dengan cara baik-baik bukan diaborsi karena hal itu bukan hanya membunuh malaikat kecil yang masih suci tapi trauma atau efek yang akan didapatkan sangatlah tidak terduga, untuk aborsi dan sang ibu meninggal ya seharusnya itu semua dapat di cegah dengan cara pacaran yang sehat pacaran yang saling menjaga bukan untuk merusak tapi untuk kebahagian bersama.

sekian buku harian saya pada hari ini semoga pembaca merasa puas dengan apa yang saya tulis, untuk penulisan atau kata yang kurang tepat saya mohon maaf sekian dan terimakasih :)



10 komentar:

Golden Ticket

Golden Ticket