Haii, apa kabar para pembaca blogger? Saya harap kita semua baik-baik saja have fun dan selalu tersenyum walau tugas menumpuk, baiklah sebenarnya pertemuan ke 4 ini di post pada hari jumat kemaren tapi kemanaren merupakan hari yg sangat melelahkan sehingga saya baru bisa mengepost pada malam ini, baiklah hari ini saya akan share materi yg kemaren saya dapat, kemaren merupakan pengabungan materi pada tanggal 29-30 sepetember mendatang, knp di gabung ? Karena saya akan ada ujian MKU.
Pada hari jumat 19 september 2014, saya di beri materi oleh dosen bapak Corolus Suharyanto Lic. Theol. Dan bapak Mikha Agus Widianto, M.Pd. materi pada sesi pertama tentang subyektisme dan obyektivisme, yg merupakan pengetahuan dipahami sebagai keyakinan yg dianut oleh individu.
Pendukung pandangan ini adalah:
1. Aristoteles, Plato, Rene Descartes adalah tergantung pada orangnya.
2. Kaum Solipsisme ( solo ipse).
3. Kaum Realisme Epistemologi adalah melihat kebenaran pada subyek.
4. Kaum Idealisme Epistemologi adalah memiliki pikiran individu.
Ciri-ciri :
1. Menggagas pengetahuan sebagai suatu keadaan mental yg khusus.
2. Pengalaman subyektif sangat kokoh pengalaman indrawi.
3. Prinsip subyektif tentang alasannya cukup karena pengalaman merupakan pribadi dan langsung dari subyek.
Descartes :
Cogito ergo sum cogitons yang memiliki arti saya berfikir maka saya adalah pengada yg berfikir.
Ketika Descartes berbicara mengenai "berfikir" ia tidak bermaksud secara eksklusif, pada penalaran saja, tetapi melihat, mendengar, merasa, senang atau sakit, kehendak masuk dalam kegiatan " berfikir" .
Subyektivisme
• Realisme Epistemologi adalah berpendapat bahwa kesadaran menghubungkan saya dengan "apa yang lain" dari diri saya.
• Idealisme Epistemologi adalah berpendapat bahwa setiap tindkan mengetahui berfikir di dalam suatu ide yg merupakan suatu peristiwa subyektif murni.
Sikap dasar skeptisme adalah kita tidak pernah tau tentang apapun, menurut penganut mustahil manusia mencapai pengetahuan tentang sesuatu.
Descartes :
- Rasionalis
- Rasio atau pikiran satu-satunya sumber dan jaminan kebenaran pengetahuan.
- Meragukan pengalaman inderawi dalam menjamin kebenaran pengetahuan, termasuk pengetahuan tentang dunia luar kita.
Obyektivisme:
-pandangan butir pengetahuan manusia dari soal yang sederhana sampai teori yang kompleks
-pandangan bahwa obyek yang kita persepsikan melalui perantara indera kita ada dan bebas dari kesadaran manusia.
-diartikan sebagai pandangan yang menganggap bahwa segala sesuatu difahami adalah tidak tergantung pada yang memahami.
3 pandangan dasar :
1. Kebenaran itu independen terlepas dari pandangan subyek.
2. Kebenaran itu datang dari bukti faktual.
3. Kebenaran hanya bisa didasari dari pengalaman inderawi.
obyek itu bersifat permanen, baik untuk dipersepsikan atau tidak.
a. Obyek
-khusus dapat ditangkap hanya satu indera.
lanjut sesi ke dua, konfirmasi kualitatif ilmu pengetahuan membutuhkan konfirmasi kualitatif untuk menunjukkan kebenaran. karena konfirmasi kualitatif tidak bisa dilaksanakan, maka harus menjalankan konfirmasi kualitatif.
misalnya: -model wawancara
untuk memastikan kebenaran, ilmu pengetahuan mengemukakan konfirmasi aspek kuantitatif.
misalnya: membuat penelitian dengan mengumpulkan sebanyak mungkin sampel yang membuat suatu kesimpulan.
Konfirmasi :
-normatif antara hipotesis yang sudah diambil dengan fakta.
jenis-jenisnya:
1. Decision Theory adalah kepastian berdasarkan keputusan.
2. Estimation Theory adalah menetapkan kepastian dengan memberi peluang.
3. Reliability Theory adalah menetapkan kepastian dengan mencari stabilitas fakta / evidensi yang berubah-ubah terhadap hipotesis.
Inferensi :
-penyimpulan.
-sebagai proses membuat kesimpulan.
- proses penarikan konklusi dari satu atau lebih proposisi ( keputusan).
jenis :
- di dalam logika, proses penarikan konklusi dapat dilakukan melalui dua cara.
- cara deduktif dan induktif
- inferensi deduktif terbagi ke dalam 2 jenis :
* langsung adalah menarik kesimpulan hanya dari premis hanya satu data.Berhubung dengan logis, kesimpulan tidak boleh luas dari premisnya.
* tidak langsung adalah menarik kesimpulan dari 2 premis-premis dalam satu silogisme disebut antesendens, sedangkan proposisi yang menjadi konklusi disebut konsekuens.
Hukum Inferensi
1. premis-premis benar maka kesimpulan benar.
2. kalau premis-pemis salah, maka kesimpulan dapat salah dapat kebetulan benar.
3. kesimpulan salah, premis-premis juga salah.
4. benar, maka premis-premis dapat benar dapat salah.
Ilmu pengetahuan 3 periode :
1. Animisme adalah fase percaya pada mitos.
2. Ilmu Empiris adalah tolak ukur sederhana.
3. Ilmu Teoretis adalah penjelasan kerangka pikiran.
model korespodensi :
kebenaran sesuatu dibuktikan dengan menemukan relevasi dengan lainnya.
-model koherensi adalah di pandang benar bila sesuai dengan moral tertentu.
-model paradigmatis adalah kebenaran ditata menurut pola hubung yang beragain menyederhanakan yang kompleks.
kemudian kita lanjut sesi ke 3 dan 4 baiklah pada kali ini saya akan menulis tentang Ilmu Logika dalam ilmu filsafat tentunya, dan Logika dalam Praktek
Logika berasal dari bahasa Yunani logikos berarti sesuatu yang diungkapkan/ diutarakan lewat bahasa.
Lapangan ilmu pengetahuan ini ialah azas-azas yang menentukan pemikiran yang lurus, tepat dan sehat. Dengan menerapkan hukum-hukum pemikiran yang lurus, tepat dan sehat kita masukkan ke dalam lapangan logika, sebagai suatu kecakapan. Logika juga merupakan suatu keterampilan untuk menerapkan hukum-hukum pemikiran dalam praktek. inilah sebabnya mengapa logika disebut filsafat yang praktis. Berpikir adalah obyek material logika. Yang dimaksudkan denga berfikir ialah kegiatan pikiran, akal budi manusia. Dalam logika berfikir dipadan dari sudut kelurusan, ketepatannya. Karena itu berfikir lurus, tepat merupakan obyek formal logika.
logika adalah cabang filsafat yang mempelajari
-material adalah manusia itu sendiri.
-formal adalah kegiatan akal budinya ungkapan pikiran.
manfaat belajar logika :
1. membantu berfikir kritis.
2. meningkatkan kemampuan bernalar.
3. berdiri lebih tajam dan mandiri.
4. menambah kecerdasan berikir, menghindari kesesatan dan kekeliruan dalam menarik kesimpulan.
macam-macam logika :
1. logika kodratiah adalah akal budi dapat bekerja menurut hukum-hukum logika dengan cara yang spontan. misalnya : disuruh untuk menjemput Adik sekolah.
2. logika ilmiah adalah logika ini membantu logika kodratiah. Logika ilmiah memperhalus, mempertajam pikiran serta akal budi. misalnya : berbagai aturan, hukum, asas.
penemuan ini di temukan oleh Aritoteles, Aritoteles meninggalkan enam buah buku yang oleh murid-muridnya diberi nama Organon.
logika formal
-berbicara tentang kebenaran bentuk.
-disebut juga logika minor.
-dikatakan mempunyai kebenaran bentuk bila konklusinya kita tarik secara logis dari premis.
chritical Thinking
° berfikir kritis, merasionalisasi kehidupan manusia dan secara hati-hati mengamati / memeriksa proses berfikir sebagi dasar untuk mengklarifikasi dan memperbaiki pemahaman kita tentang sesuatu ( chaffee,1990)
° pemeriksaan/ pengamatan atas sesuatu asumsi tentang bukti terbaru dan menginteprestasikan dan mengevaluasi argumen.
karakteristik berfikir keratif :
1. Rasional, Reaonable, Reflektif.
2. melihat Skepticism yang sehat dan Konstruktif.
3. otonomi, tidak mudah dimanipulasi.
4. kreatif
5. Adil
6. dapat dipercaya dan dilakukan
pemikiran kritis di psikologi akan mempaktekkan keterampilan kognitif dalam :
1. analisa.
2. aplikasi standar.
3. diskriminasi.
4.pencarian Informasi.
5. pembuatan alasan logis.
6. prediksi.
7. transformasi pengetahuan.
Total recall
Habits
Inquiry (pencarian informasi)
New ideas and creativity
Knowing how you think
baiklah ini ilmu yang saya dapat dari 4 sesi yang panjang semoga bermanfaat untuk para pembaca blog selamat malam dan terima kasih :)
bagus len, pembahasannya mudah dimengerti
BalasHapusmakasih dita
HapusLumayan lengkap materinya nih, bagus len gue kasih nilai 85 yaa:)
BalasHapusmakasih dew
HapusValen isi nya sangat lengkap sekali dan bahasa yang digunakan mudah di pahami oleh pembaca.90 ya:))
BalasHapuslengkap velen isinya, 90 nilainya
BalasHapus88 lennn ;)
BalasHapus